Rabu, 18 Januari 2017
Jumat, 06 Januari 2017
[SOFTSKILL] Rangkuman Manajemen Proyek dan Resiko
BAB
1 – Pengenalan Manajemen Proyek
Proyek adalah rangkaian usaha dalam
jangka waktu tertentu yang bertujuan
untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa unik tertentu , dilaksanakan oleh
manusia dengan memanfaatkan berbagai
sumber daya melalui rangkaian proses perencanaan, eksekusi dan kontrol.
Manajemen Proyek yaitu penerapan
pengetahuan, kompetensi, keahlian, peralatan, metodologi, dan teknik didalam
proses pengelolaan sebuah proyek sehingga
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan berbagai pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dari proyek tersebut.
Etika
dalam Manajemen Proyek : Seorang PMP
harus mengikuti kode etik yang ada. Karena kode etik adalah begian penting dari
semua manajemen proyek dan seorang PMP harus bertanggung jawab
BAB
2 – Konteks Manajemen Proyek dan TI
1.
Gambaran Sistem Manajemen Proyek
Manajemen merupakan proses terpadu dimana individu-individu sebagai
bagian dari organisasi dilibatkan untuk memelihara, mengembangkan,
mengendalikan, dan menjalankan program-program, yang semuanya diarahkan pada
sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung menerus seiring dengan
berjalannya waktu.
2.
Model Sistem Manajemen
Model adalah penyederhanaan dari sesuatu. Model juga merupakan
perwakilan sejumlah objek atau akivitas yang disebut dengan entitas. Biasanya manajer
menggunakan model untuk memecahkan suatu masalah.
3.
Pemahaman mengenai Organisasi dan
Struktur dasar Organisasi serta Pengaruhnya pada Proyek
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan
eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang
dianggap baik adalah organisasi yang dapat diauki keberadaannya oleh masyarakat
disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya
manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka
pengangguran.
BAB
3 – Grup Proses Manajemen Proyek
Dalam sebuah manajemen proyek
terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang
lainnya, dan tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu grup proses Dalam
manajemen proyek terdapat 5 grup proses yaitu :
· INISIASI : yaitu dilakukannya
pendefinisian proyek
· PERENCANAAN PROYEK : yaitu mendefinisikan dan merinci tujuan
proyek, serta merencanakan aktivitas aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan proyek itu sendiri dan sesuai batasan yang telah disepakati.
· EKSEKUSI : yaitu mengintegrasikan
semua sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek, dengan
melaksanakan apa yang sudah direncanakan.
· KONTROL : mengukur dan memonitor
secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya penyelewengan
pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Akhir melakukan
formalisasi hasil proyek berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari proyek.
BAB
4 – Projek Manajemen Integrasi
Manajemen integrasi proyek mencakup proses-proses dan kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan untuk mengindentifikasi, mendefinisikan, menggabungkan, menyatukan,
dan mengkoordinasikan berbagai macam proses dan kegiatan di dalam proses
manajemen proyek. Terutama berkaitan dengan mengintegrasikan proses-proses yang
ada di dalam kegiatan manajemen proyek yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
proyek secara efektif.
Perjanjian-perjanjian : Digunakan untuk mendefinisikan niat
awal untuk sebuah proyek. Perjanjian ini dapat berupa kontrak, MoU, perjanjian
pelayanan, surat perjanjian, nota perjanjian, kesepakatan verbal, email atau
kesepakatan tertulis lainnya.
BAB 5 – Ruang Lingkup Manajemen
Project Scope Management : adalah suatu kegiatan
untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan yang dilakukan telah mencakupi semua
requirement yang telah didefinisikan, dan tidak terdapat kegiatan tambahan yang
tidak berhubungan dengan requirement.
Scope pada dasarnya dapat mengacu pada dua
pengertian : Product Scope dan Project Scope. Product Scope
adalah fitur dan fungsi yang merupakan karakteristik dari produk atau layanan
yang dihasilkan, Sedangkan Project Scope adalah Kegiatan yang dilakukan untuk
menghasulkan produk atau layanan.
BAB 6 – Manajemen Waktu
Definisi Aktivitas merupakan identifikasi aktivitas khusus yang harus
dilakukan oleh anggota tim proyek dan stakeholder untuk menghasilkan
deliverables. Aktivitas atau tugas adl elemen pekerjaan yg biasanya ditemukan
pd proyek yang membutuhkan durasi, biaya, dan sumberdaya
Jadwal proyek menjadi dokumen
mendasar yg mengawali proyek. Project charter mencakup tanggal mulai dan
berakhirnya proyek, juga mengenai informasi anggaran. Pernyataan lingkup dan
Work Breakdown Structure(WBS) membantu bagaimana proyek akan dilaksanakan.
Definisi aktivitas mencakup
pengembangan WBS yang lebih rinci dan penjelasan yg mendukung pengertian
tentang bagaimana pekerjaan akan dilakukan, sehingga dapat dibuat estimasi
biaya dan durasi pekerjaan yangg realistis.
1.
Daftar Aktivitas dan Atributnya : Tabulasi
aktivitas yang akan dimasukkan ke jadwal proyek. Daftar ini harus mencakup: Nama
aktivitas , Nomor atau identitas aktivitas , Deskripsi singkat ttg aktivitas.
2.
Milestone
: Kejadian penting yang biasanya tdk mempunyai durasi. Seringkali dibutuhkan
bbrp aktivitas dan byk pekerjaan untuk menyelesaikan sebuah milestone.
Milestone merupakan tool yang sangat berguna untuk membuat tujuan jadwal dan
memantau perkembangan (progress).
BAB 7 – Manajemen Biaya
Cost atau
Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan
spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya.Biaya pada umumnya diukur
dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dsb. Project Cost Manajemen atau
Manajemen Biaya Proyek adalah proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa
proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah disepakati. Terdapat
3 proses dalam biaya manajemen proyek
yaitu: Cost estimating , Cost budgeting , Cost control
BAB 8 – Manajemen Kualitas
Project Quality Management adalah
proses yang dilakukan, untuk menjamin
proyek dapat memenuhi kebutuhan yang telah disepakati, melalui aturan-aturan
mengenai kualitas, prosedur ataupun guidelines. Merupakan semua aktivitas yang
dilakukan oleh organisasi proyek untuk memberikan jaminan tentang kabijakan
kualitas, tujuan dan tanggung jawab dari pelaksanaan proyek agar proyek dapat
memenuhi kebutuhan yang sudah disepakati.
Kualitas yang dimaksud disini
biasanya memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat dengan sejumlah standar
internasional, seperti contohnya ISO sebagai panduan sistem manajemen mutu
(misalnya dalam pembuatan aplikasi diperhatikan kaidah buku software
engineering yang memenuhi software quality assurance).
Kesepakatan ini dapat terukur melalui
parameter conformance to requirements (proses dan produk proyek memenuhi
spesifikasi) dan fitness for use (produk dapat digunakan sesuai maksud dan
tujuannya). Proses ini berinteraksi satu sama lain serta berinteraksi dengan
proses di bidang pengetahuan lain. Setiap proses dapat melibatkan usaha dari
satu atau lebih orang atau kelompok berdasarkan pada persyaratan proyek.
Bab 9 – Manajemen Sumber Daya
Menurut A.F.
Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan
yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang
yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya.
Cara mempengaruhi yang dapat membantu
dan memperburuk proyek : Proyek lebih mungkin untuk berhasil
ketika manajer proyek mempengaruhi orang menggunakan Keahlian dan tantangan
pekerjaan. Proyek lebih mungkin untuk gagal
ketika manajer proyek terlalu bergantung pada : Kewenangan,Uang, dan Hukuman.
Bab 10 – Manajemen Komunikasi
Menurut Kaye (1994), kelahiran
subdisiplin manajemen komunikasi tidak terlepas dari adanya tuntutan untuk
lebih membumikan ilmu komunikasi di tataran dunia nyata. Manajemen komunikasi
lahir karena adanya tuntutan umtuk menjembatani antara teoritisi komunikasi
dengan praktisi komunikasi.
Mempelajari perspektif,
paradigma, teori, model, metodologi penelitian, dan konsep-konsep komunikasi
serta aspek-aspek manajerial untuk kepentingan pengelolaan sumber daya
komunikasi dalam berbagai bentuk dan konteks dalam mewujudkan efektivitas
komunikasi. Konsep manajemen dalam perspektif ilmu komunikasi pada hakikatnya
dipahami sebagai proses memengaruhi orang lain. Selain itu, konsep dari
manajemen komunikasi juga memberi saran kepada kita bahwa kemampuan untuk
berkomunikasi dengan baik bukan hanya sebagai hal yang sudah melekat dalam diri
kita saja, melainkan sebagai suatu hal yang dapat kita pelajari dan kita
kembangkan.
Bab 11 – Manajemen Resiko
Manajemen resiko adalah suatu sistem
pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan
usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu
risiko. Proses pengelolaan risiko yang
mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam
kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan.
Pemahaman risk management
memungkinkan manajemen untuk terlibat secara efektif dalam menghadapi
uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan dan meningkatkan
kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah.
Setelah dilakukan selanjutnya
ditentukan apakah resiko tersebut dapat diterima (acceptable risk) atau tidak.
Apabila resiko tidak dapat diterima (non acceptable risk), perusahaan harus
menetapkan tindak lanjut perbaikan sampai resiko terendah dengan prinsip
hirarki pengendalian sbb:
Eliminasi , Subtitusi , Engineering , Administrasi , Alat Pelindung Diri
Eliminasi , Subtitusi , Engineering , Administrasi , Alat Pelindung Diri
Langganan:
Postingan (Atom)