Manajemen Proyek dan Resiko
Manajemen Kualitas
Kelompok 8 | 3KB02
Anggraini Indah Sani
Fitri Novita Yani
Nur Indra
Raden Wahyu
1. Pengertian Kualitas
The International Organization for
Standardization (ISO) mendefinisikan kualitas sebagai “gelar untuk satu set
karakteristik yang memenuhi persyaratan” (ISO9000: 2000). Ahli lain
mendefinisikan kualitas berdasarkan:
·
Conformance
to requirements : proses proyek dan produk memenuhi spesifikasi tertulis.
·
Fitness
for use : suatu produk dapat digunakan seperti yang dimaksudkan.
2. Proses Quality Management
Project Quality
Management adalah proses yang dilakukan, untuk menjamin proyek dapat
memenuhi kebutuhan yang telah disepakati, melalui aturan-aturan mengenai
kualitas, prosedur ataupun guidelines. Merupakan semua
aktivitas yang dilakukan oleh organisasi proyek untuk memberikan jaminan
tentang kabijakan kualitas, tujuan dan tanggung jawab dari pelaksanaan proyek
agar proyek dapat memenuhi kebutuhan yang sudah disepakati.
Kualitas
yang dimaksud disini biasanya memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat
dengan sejumlah standar internasional, seperti contohnya ISO sebagai panduan
sistem manajemen mutu (misalnya dalam pembuatan aplikasi diperhatikan kaidah
buku software engineering yang memenuhi software quality assurance).
Kesepakatan ini
dapat terukur melalui parameter conformance to requirements (proses
dan produk proyek memenuhi spesifikasi) dan fitness for use (produk
dapat digunakan sesuai maksud dan tujuannya). Proses ini berinteraksi satu
sama lain serta berinteraksi dengan proses di bidang pengetahuan
lain. Setiap proses dapat melibatkan usaha dari satu
atau lebih orang atau kelompok berdasarkan pada
persyaratan proyek.
3.
Quality Planning, Quality Assurance,
Quality Control
Quality Planning
u Berarti kemampuan untuk
mengantisipasi situasi dan menyiapkan tindakan untuk membawa hasil yang
diinginkan.
u Penting untuk mencegah cacat dengan:
u Memilih bahan yang tepat.
u Pelatihan dan mengindoktrinasi
orang-orang dalam kualitas.
u Perencanaan proses yang menjamin hasil yang
sesuai.
Quality Assurance
u Jaminan kualitas mencakup semua
kegiatan yang berkaitan dengan memenuhi standar kualitas yang relevan untuk
sebuah proyek.
u Tujuan lain dari jaminan kualitas
adalah peningkatan mutu berkelanjutan.
u Benchmarking menghasilkan ide untuk
perbaikan kualitas dengan membandingkan praktek proyek tertentu atau
karakteristik produk kepada mereka dari proyek-proyek lain atau produk di dalam
atau di luar organisasi.
u quality audit adalah tinjauan
terstruktur kegiatan manajemen mutu spesifik yang membantu mengidentifikasi
pelajaran yang dapat meningkatkan kinerja pada proyek-proyek yang sedang atau
akan.
Quality Control
u Output utama quality control adalah:
u Acceptance decisions
u Rework
u Process adjustments
4.
Analisi Pareto dan Contoh Diagram
Analisis Pareto
adalah teknik statistik dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk
pemilihan sejumlah tugas yang menghasilkan efek keseluruhan yang signifikan. Ia
menggunakan Prinsip Pareto (juga dikenal sebagai aturan 80/20) gagasan bahwa
dengan melakukan 20% dari pekerjaan Anda dapat menghasilkan 80% dari manfaat
melakukan seluruh pekerjaan. Atau dalam hal peningkatan kualitas, mayoritas
besar masalah (80%) diproduksi oleh beberapa penyebab utama (20%). Hal ini juga
dikenal sebagai beberapa penting dan banyak sepele.
Pada akhir
1940-an guru manajemen kualitas Joseph M. Juran menyatakan prinsip dan diberi
nama setelah ekonom Italia Vilfredo Pareto, yang mengamati bahwa 80% dari
pendapatan di Italia pergi ke 20% dari populasi. Pareto kemudian dilakukan
survei pada sejumlah negara lain dan ditemukan untuk mengejutkan bahwa suatu
distribusi yang serupa diterapkan.
Aturan 80/20 dapat diterapkan pada
hampir semua hal:
·
80%
dari keluhan pelanggan timbul dari 20% dari produk atau jasa.
·
80%
dari keterlambatan dalam jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab
penundaan.
·
20%
dari produk atau jasa account untuk 80% dari keuntungan Anda.
·
20%
dari penjualan Anda force menghasilkan 80% dari pendapatan perusahaan Anda.
·
20%
dari cacat sistem menyebabkan 80% dari masalah.
Prinsip Pareto memiliki
banyak aplikasi dalam kontrol kualitas. Ini adalah dasar bagi diagram Pareto,
salah satu alat utama yang digunakan dalam kontrol kualitas total dan Six
Sigma.
Dalam PMBOK memesan Pareto
digunakan untuk memandu tindakan korektif dan membantu tim proyek mengambil
tindakan untuk memperbaiki masalah yang menyebabkan jumlah terbesar cacat
pertama.
Tujuh langkah untuk mengidentifikasi
penyebab penting menggunakan Analisis Pareto [1]:
1. Formulir
tabel daftar penyebab dan frekuensi mereka sebagai persentase
2. Mengatur
baris dalam urutan penurunan pentingnya penyebab, yaitu penyebab paling penting
pertama.
3. Tambahkan
kolom persentase kumulatif ke meja.
4. Plot
dengan penyebab pada x-axis dan persentase kumulatif pada sumbu-y.
5. Bergabung
dengan poin di atas untuk membentuk kurva.
6. Plot
(pada grafik yang sama) grafik batang dengan penyebab pada x-axis dan persen
frekuensi pada sumbu-y.
7. Menarik
garis di 80% pada y-axis sejajar dengan sumbu-x. Kemudian turun garis pada
titik persimpangan dengan kurva pada sumbu-x. Ini titik pada sumbu-x memisahkan
penyebab penting pada penyebab kiri dan kurang penting di sebelah kanan.
Ini adalah
contoh sederhana diagram Pareto menggunakan data sampel menunjukkan frekuensi
relatif dari penyebab kesalahan pada situs. Hal ini memungkinkan Anda untuk
melihat apa yang 20% dari kasus yang menyebabkan 80% dari masalah dan di mana
upaya harus difokuskan untuk mencapai peningkatan terbesar.
Nilai
Prinsip Pareto untuk seorang manajer proyek adalah bahwa hal itu mengingatkan
Anda untuk fokus pada 20% dari hal-hal penting. Dari hal-hal yang Anda lakukan
selama proyek Anda, hanya 20% yang benar-benar penting. Mereka menghasilkan 80%
20% dari hasil Anda. Mengidentifikasi dan fokus pada hal-hal pertama, tetapi
tidak benar-benar mengabaikan sisanya 80% penyebab.
5.
Sampel Statistik dan Standar Deviasi
Standar deviasi disebut juga
simpangan baku. Seperti halnya varians, standar deviasi juga merupakan
suatu ukuran dispersi atau variasi. Standar deviasi merupakan ukuran
dispersi yang paling banyak dipakai. Hal ini mungkin karena standar
deviasi mempunyai satuan ukuran yang sama dengan satuan ukuran data
asalnya. Misalnya, bila satuan data asalnya adalah cm, maka satuan
standar deviasinya juga cm. Sebaliknya, varians memiliki satuan kuadrat
dari data asalnya (misalnya cm2). Simbol standar deviasi untuk
populasi adalah σ (baca: sigma) dan untuk sampel adalah s.
Rumus untuk menghitung standar
deviasi adalah sebagai berikut :
6.
Commonly Used Quality Factors
a. Tangibles /
Bukti langsung
Tangibles merupakan bukti
nyata dari kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh penyedia jasa kepada
konsumen. Pentingnya dimensi tangibles ini akan menumbuhkan image penyedia jasa
terutama bagi konsumen baru dalam mengevaluasi kualitas jasa. Perusahaan yang
tidak memperhatikan fasilitas fisiknya akan menumbuhkan kebingungan atau bahkan
merusak image perusahaan.
b. Reliability /
Keandalan
Reliability atau
keandalan merupakan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa sesuai dengan
apa yang telah dijanjikan secara tepat waktu.Pentingnya dimensi ini adalah
kepuasan konsumen akan menurun bila jasa yang diberikan tidak sesuai dengan
yang dijanjikan. Jadi komponen atau unsur dimensi reliability ini merupakan
kemampuan perusahaan dalam menyampaikan jasa secara tepat dan pembebanan biaya
secara tepat.
c. Responsiveness /
Ketanggapan
Responsiveness atau
daya tanggap merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan oleh langsung
karyawan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap. Daya tanggap
dapat menumbuhkan persepsi yang positif terhadap kualitas jasa yang diberikan.
Termasuk didalamnya jika terjadi kegagalan atau keterlambatan dalam penyampaian
jasa, pihak penyedia jasa berusaha memperbaiki atau meminimalkan kerugian
konsumen dengan segera. Dimensi ini menekankan pada perhatian dan kecepatan
karyawan yang terlibat
untuk menanggapi permintaan,
pertanyaan, dan keluhan konsumen. Jadi komponen atau unsur dari dimensi ini
terdiri dari kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan
dalam melayani pelanggan, dan penanganan keluhan pelanggan.
d. Assurance /
Jaminan
Assurance atau jaminan
merupakan pengetahuan dan perilaku employee untuk membangun kepercayaan dan
keyakinan pada diri konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang ditawarkan. Dimensi
ini sangat penting karena melibatkan persepsi konsumen terhadap resiko
ketidakpastian yang tinggi terhadap kemampauan penyedia jasa. Perusahaan
membangun kepercayaan dan kesetiaan konsumen melalui karyawan yang terlibat
langsung menangani konsumen. Jadi komponen dari dimensi ini terdiri dari
kompetensi karyawan
yang meliputi ketrampilan,
pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk melakukan pelayanan dan kredibilitas
perusahaan yang meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan konsumen
kepada perusahaan seperti, reputasi perusahaan, prestasi dan lain-lain
e. Emphaty / Empati
Emphaty merupakan
kemampuan perusahaan yang dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan
perhatian kepada konsumen secara individu, termasuk juga kepekaan akan
kebutuhan konsumen. Jadi komponen dari dimensi ini merupakan gabungan dari
akses (access) yaitu kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan, komunikasi merupakan kemampuan melakukan untuk menyampaikan
informasi kepada konsumen atau memperoleh masukan dari konsumen dan pemahaman
merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen.
7.
Definisi Six Sigma, Six Sigma dan
Project Management, Six Sigma dan statistic
Strategi penerapan six sigma yang
diciptakan oleh DR. Mikel Harry dan Richard Schroeder disebut sebagai The Six
Sigma Breakthrough Strategy. Strategi ini merupakan metode sistematis yang
menggunakan pengumpulan data dan analisis statistik untuk menentukan
sumber-sumber variasi dan cara-cara untuk menghilangkannya (Harry dan Scroeder,
2000).
Six sigma mempunyai 2 arti penting,
yaitu:
u Six sigma sebagai filosofi manajemen
: Six sigma merupakan kegiatan yang dilakukan oleh semua anggota perusahaan
yang menjadi budaya dan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Tujuannya
meningkatkan efisiensi proses bisnis dan memuaskan keiginan pelanggan, sehingga
meningkatkan nilai perusahaan.
u Six sigma sebagai sistem pengukuran
: Six sigma sesuai dengan arti sigma, yaitu distribusi atau penyebaran
(variasi) dari rata-rata (mean) suatu proses atau prosedur. Six sigma
diterapkan untuk memperkecil variasi (sigma).
Six sigma sebagai sistem pengukuran
menggunakan Defect per Million Oppurtunities (DPMO) sebagai satuan pengukuran.
DPMO merupakan ukuran yang baik bagi kualitas produk ataupun proses, sebab
berkorelasi langsung dengan cacat, biaya dan waktu yang terbuang. Dengan
menggunakan tabel konversi ppm dan sigma pada lampiran, akan dapat diketahui
tingkat sigma.
8.
Quality Control Charts and the Seven
Run Rule
Sebuah grafik kontrol adalah
tampilan grafik data yang menggambarkan hasil dari sebuah proses dari waktu ke
waktu. Penggunaan utama dari diagram kontrol adalah untuk mencegah cacat, bukan
untuk mendeteksi atau menolak mereka. Diagram kontrol kualitas memungkinkan
Anda untuk menentukan apakah proses berada dalam kontrol atau di luar kendali. Ketika
sebuah proses yang memegang kendali, setiap variasi dalam hasil proses
diciptakan oleh peristiwa acak, proses yang ada dalam kontrol tidak perlu
disesuaikan.
Ketika sebuah proses berada di luar
kendali, variasi dalam hasil proses disebabkan oleh kejadian non-acak, Anda
harus mengidentifikasi penyebab peristiwa-peristiwa non-acak dan menyesuaikan
proses untuk memperbaiki atau menghilangkan mereka.
Seven Run Rules menyatakan bahwa
jika tujuh titik data berturut-turut semuanya berada di bawah rata-rata, di
atas rata-rata, atau semua meningkat atau menurun, maka proses harus diperiksa
untuk masalah non-acak.
9.
Modern Quality Management dan
Quality Experts
·
Membutuhkan
kepuasan pelanggan.
·
Lebih
suka pencegahan untuk inspeksi.
·
Mengenali
tanggung jawab manajemen untuk kualitas.
Ahli kualitas perlu diperhatikan
termasuk Deming, Juran, Crosby, Ishikawa, Taguchi, dan Feigenbaum. Quality
Expert. Deming terkenal untuk karyanya dalam membangun kembali Jepang dan 14
nya Poin untuk Manajemen. Juran menulis Quality Control Handbook dan
sepuluh langkah untuk peningkatan kualitas. Crosby menulis Quality is
Free dan menyarankan bahwa organisasi berusaha untuk nol cacat. Ishikawa
mengembangkan konsep lingkaran kualitas dan diagram tulang ikan. Taguchi
mengembangkan metode untuk mengoptimalkan proses eksperimentasi rekayasa.
Feigenbaum mengembangkan konsep
kontrol kualitas total.
10. Malcolm
Balridge Award and ISO 9000
Malcolm Baldrige Award (MBNQA)
adalah sejenis
penghargaan tahunan yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat (melalui
Department of Commerce) kepada setiap organisasi di negara USA – baik profit
dan non profit – yang dianggap mencapai kinerja yang unggul. Nama Malcolm
Baldrige sendiri diambil dari nama mantan Menteri Perdagangan AS yang
menginisiasi kegiatan penghargaan ini. Banyak negara di berbagai belahan dunia
yang mengadopsi pendekatan dan kriteria yang digunakan oleh Komite Malcolm
Baldrige untuk mengukur keunggulan kinerja.
ISO 9000 adalah kumpulan standar
internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9000 diawasi oleh ISO, yaitu
sebuah organisasi internasional di bidang standarisasi, dan dikelola oleh
badan-badan akreditasi dan sertifikasi. Standar ISO 9000 bukanlah suatu standar
yang berkaitan dengan hal-hal teknis perusahaan dan juga tidak bersifat khusus
terhadap suatu produk, industry / teknologi tertentu, akan tetapi lebih
berdasrkan pada kemampuan dari suatu system menejemen mutu perusahaan.
11. Improving
Information Technology Project Quality
Beberapa saran untuk meningkatkan
kualitas proyek TI meliputi:
·
Membangun
kepemimpinan yang mempromosikan kualitas.
·
Memahami
biaya kualitas.
·
Fokus
pada pengaruh organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kerja.
·
ikuti
model kedewasaan.
12. Biaya
Kualitas
Biaya Kualitas
Biaya kualitas adalah biaya yang
muncul karena adanya aktivitas kualitas yang muncul karena rendahnya kualaitas
produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau kemungkinan adanya kualitas produk
yang rendah. Aktivtas kualitas yang dilakukan perusahaan diklasifikasikan
menjadi 2 jenis yaitu:
1. Aktivitas pengendalian yang
merupakan aktivitas untuk mencegah atau mendeteksi terjadinya produk yang
kurang baik
2. Aktivitas karena kegagalan yang
merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk merespon adanya produk yang
kualitasnya rendah.
Biaya kualitas terdiri dari 4 jenis
biaya yaitu:
1. Prevention cost atau biaya
pencegahan adalah biaya yang terjadi dalam upaya mencegah adanya produk dengan
kualits tidak baik.
2. Apprisial cost atau biaya
pengukuran adalah biaya yang terjadi untuk menentukan suatau produk memenuhi
karakteristik yang ditetapkan atau sesuai dengan permintaan konsumen.
3. Internal failure cost atau biaya
kegagalan internal adalah biaya atau kerugian ang terjadi karena produk tidak
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan produk belum sampai konsumen
4. External failure cost atau biaya
kegagalan eksternal adalah biaya atau kerugian yang terjadi karena produk tidak
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dan produk sudah sampai konsumen.
Pengukuran Biaya Kualitas
Biaya kualitas dapat
diklasifikasikan menjadi 2 jenis biaya yaitu:
• Observable quality cost yaitu
bioaya kualita yang dapat diketahui jumlahnya dari catatan yang terdapat dalam
system akuntansi yang digunakan perusahaan
• Hidden quality cost adalah
merupakan biaya atau krugian yang muncul karena rendahnya kualitas tetapi
jumlah biaya ini tidak dapat diketahui dari catatan akuntansi perusahaan.
Jumlah biaya kualitas merupakan
penjumlahan baik Observable quality cost maupun Hidden quality cost. Untuk
menentukan jumlah hidden quality cost diperlukan estimasi. Estimasi dapat
dilakukan dengan cara berikut:
• Multiplier method,penentuan hidden
quality cost dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan mengamsumsikan
bahwa total biaya kegagalan eksternal adalah biaya eksternal yang dapat diukur
dikalikan dengan multiplier tertentu.
• Market Researsh method,penentuan
hidden quality cost dengan melakukan penelitian pasar.
• Taguchi Quality loss
Function,penentuan hidden quality cost dengan mengasumsikan bahwa fungsi biaya
kualitas adalah merupakan fungsi kuadrat.
Pelaporan Biaya Kualitas
Biaya kualitas perlu dilaporkan agar
dapat membantu manajemen dalam meningkatkan perencanaan,pengendalian ,serta
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kualitas. Terdapat 2 cara pelaporan
biaya kualitas yaitu dengan Quality cost report serta Analisis.
Quality cost report(laporan biaya
kualitas)
Lapora ini menyajikan informasi
biaya kualits dengan cara menentukan setiap elemen biaya kualitas
dalam%terhadap penjualan. Untuk menentukan posisi optimum ada 2 pendekatan yang
dapat digunakan yaitu pendekatan yang dapat digunakan yaitu pendekatan
konvensional dan pendekatan kontemporer.
Fungsi Biaya Kualitas.
Terdapat 2 pandangan tentang fungsi
biaya kualitas yaitu pandangan tradisional serta pendanga kontemporer.
• Pendekatan konvensionla,
mendasarkan pada anggaran adanya “trae off” pada biaya kualitas yaitu antara
biay pengendalian dan biaya kegagalan
• Pendekatan Kontemporer, pendekatan
kontemporer tidak mengenal batas toleransi tingkat kerusakan yang masih dapat
diterima(AQL). Pendekatan ini menggunakan tingkat kerusakan 0. Pendekatan
kontemporer tidak menganggap adanya trade off anatara biaya pengendalian dan
kegagalan. Terdapat 3 perbedaan mendasar terhadap biaya kualitas optimal dari
sudut pandang kontemporer dari sudut pandang konvensional. Perbedaan yang
pertama adalah bahwa menurut pandangan kontemporer, biaya pengendalian tidak
akan meningkat tanpa batas pada saatmendekati tingkat kerusakan 0. Perbedaan
yang kedua adalah bahwa biaya pengendalian kualitas akan meningkat tetapi
kemudian menurun pada saat mendekati tingkat kerusakan 0. Perbedaan yang ketiga
adalah biaya kegagalan dapat ditekan sampai mendekati 0.
John F Woodward , Project Construction Management , Thomas Telford
London, 1997
Wearne, Control of Engineering Project, Thomas Telford , London , 1997
Sistem dan Teknologi Konstruksi, Ir Herry Vaza . Kepala Bidang Rencana
Dan Evaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar